Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

DNA dan Karakter Kita

Hari ini saya mendapat insight dari materi tentang DNA yang saya baca-baca kembali.

Perlu saya sampaikan terlebih dahulu tentang DNA bagi teman-teman bukan basic pelajaran biologi. Bahwa setiap tubuh makhluk hidup tersusun atas bagian kehidupan terkecil yang disebut sel. Di dalam sel terdapat inti sel yang mengandung kromosom. Kromosom inilah sebenarnya merupakan rantai panjang untaian DNA. 

Pada untaian DNA itu terdapat segmen-segmen mengandung gen atau yang dikenal sebagai zat pembawa sifat. Untuk satu rantai DNA membawa 3 milyar informasi tentang sifat spesies dimana DNA itu berada. Misal pada manusia maka DNA itu mengode sifat mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Misal jenis dan warna rambut, bentuk, warna iris mata, tinggi badan, warna kulit, ukuran kaki, atau bentuk jari kaki, dan lain sebagainya, termasuk karakteristik secara psikologis.

Setiap sel memiliki catatan informasi 3 milyar sifat. Dalam reproduksi atau pembelahan sel, harusnya setiap sel punya kemampuan menjadi sel apapun, menyusun bagian manapun. Akan tetapi tidak pernah ditemukan sel hati berubah menjadi sel otot lurik. Sel jantung kemudian berubah menjadi sel-sel rambut, sehingga organ jantung memiliki rambut-rambut.

Kondisi demikian karena dalam proses pertumbuhan sel-sel melakukan "perjanjian rahasia" untuk berperan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Setelah sel berdiferensiasi berubah menjadi sel khusus yang menyusun organ-organ tertentu, mereka mengunci gen-gen yang tidak diperlukan bagi organ tersebut. Sehingga sampai kapanpun sel hati akan tetap berperan sebagai sel hati, demikian juga sel jantung akan selamanya menjadi sel jantung. Dalam penelitian lebih lanjut sifat lock gen ini, tidak bersifat permanen bisa di on-off kan, bisa dinyala-matikan pada kasus tertentu. 

Nah terkait dengan karakter baik seseorang maka kita bisa on-kan gen baik agar terjaga, dan meng-off-kan gen buruk agar mereka tertidur. Salah satu cara untuk meng on-off kan gen-gen tertentu, bisa dilakukan dengan mengubah lingkungan seseorang.

Sebagai analogi sederhana, misalnya ada seseorang yang berasal dari kota karena dia kerja kantoran, aktivitasnya seringkali di dalam kantor,  maka kulitnya terkesan putih bersih. Suatu ketika orang ini mendapat PHK, ia harus kembali lagi ke kampung orang tuanya bekerja sebagai petani. Dalam waktu beberapa bulan kulitnya menjadi coklat, tidak seputih sebelumnya. Inilah gambaran bahwasannya lingkungan bisa mengubah sifat fisik seseorang, tentunya juga psikologis seseorang.

Di dalam bukunya "Misteri DNA", Kazuo Murakami mengatakan untuk membangunkan gen-gen baik bisa dilakukan dengan beberapa hal:

1). Mengubah lingkungan secara drastis

2). Menghargai berteman dengan orang lain dan menghargai kesempatan yang diperoleh

3). Berfikir optimis dan gembira dalam keadaan apapun

4). Merasa tergugah dan terkesima

5). Memperbanyak syukur

6). Hidup dengan memikirkan kepentingan orang lain dan kemajuan bangsa.

Posting Komentar untuk "DNA dan Karakter Kita"