Widget HTML #1

Pembelajaran Biologi Berbasis Multiple Intelligences

Hasil penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN) tahun 2017 menunjukkan, sebanyak 87 persen mahasiswa Indonesia mengakui jurusan yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Dan, 71,7 persen pekerja, memiliki profesi yang tidak sesuai dengan pendidikannya (https://www.jpnn.com) diakses 18 Agustus 2020. Kondisi ini salah satunya disebabkan ketidakpahaman siswa terhadap bakat minatnya saat duduk di bangku sekolah.

Setiap siswa masih diperlakuan dengan cara sama dalam pembelajaran. Sekolah kurang mengakomodasi kecerdasan majemuk (multiple intelligences) para siswa. Padahal menurut konsep multiple intelligences, siswa memiliki kecerdasan berbeda-beda, meliputi: kecerdasan linguistik, logis-matematis, visual-spasial, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, musikal, dan naturalis. Untuk itu penulis bermaksud menyisipkan pendekatan multiple intelligences dalam pembelajaran biologi.

Menurut Said (2017), strategi pembelajaran multiple intelligences adalah suatu upaya mencapai kompetensi tertentu dalam pembelajaran dengan cara mengoptimalkan delapan kecerdasan yang dimiliki masing-masing siswa.

Pembelajaran dengan pendekatan multiple intelligences merupakan upaya memberikan pengalaman belajar yang dirancang selaras dengan kebutuhan, gaya kognisi siswa, khususnya sesuai dengan kekuatan jenis inteligensi setiap siswa (Legowo: 2017).

Pendidik dituntut lebih kreatif dalam memilih strategi, metode, dan teknik pembelajaran untuk mengoptimalkan kecerdasan para siswa. Selain itu, penting juga memberikan kebebasan siswa memilih aktivitas dan cara belajar tanpa meninggalkan inti materi yang diajarkan.

Dalam pembelajaran biologi di SMAN 2 Mranggen, penulis acap kali menerapkan pendekatan multiple intelligences. Semisal pada pokok bahasan Jamur (Fungi) di kelas X semester I, penulis menggunakan metode Project Base Learning, di mana para siswa dalam grup multiple intelligences-nya melakukan proyek membuat produk berkonten fungi.

Grup yang dimaksud adalah kelompok kecil beranggotakan lima siswa dan  dipilih berdasarkan kesamaan kecerdasan dominan multiple intelligences pertama atau kedua. Misal, siswa dengan kecerdasan dominan musikal pada peringkat satu bisa bergabung siswa lain yang berkecerdasan dominan musikal pada peringkat satu atau dua. Penentuan kecerdasan dominan dilakukan dengan pemberian tes talenta kecerdasan majemuk.

Selanjutnya, setiap grup diberi kebebasan membuat proyek sesuai kesepakatan anggota. Karya yang dihasilkan harus berpedoman pada kecerdasan majemuk mereka dan berkonten pembelajaran fungi. Mereka bekerja sesuai waktu yang ditentukan.

Produk karya sebagian besar grup multiple intelligences sangat bagus, jauh melampaui ekspektasi penulis. Berikut gambaran beberapa produk contoh karya grup multiple intelligences. Grup kecerdasan linguistik, membawakan acara TV berkonten jamur dan menjadi pengajar materi fungi. Kecerdasan logis-matematis, melakukan analisis keuntungan usaha jamur dan kelompok lain menganalisis perbedaan satu spesies jamur pada kondisi lingkungan berbeda.

Pada kelompok kecerdasan visual-spasial, siswa mendesain bangunan berbentuk jamur, membuat hiasan berbahan jamur, dan menyusun katalog spesies jamur. Grup kinestetik, membuat tutorial makanan olahan jamur. Kelompok kecerdasan intrapersonal membuat video sosialisasi manfaat jamur. Sedang kelompok interpersonal mengadakan kunjungan dan wawancara petani budi daya jamur dan pedagang pasar tradisional.

Untuk kelompok kecerdasan musikal, melakukan aransemen lagu populer dengan konten jamur dan membuat jingle jamur. Bahkan ada kelompok yang menyewa studio musik untuk mengiringi lagunya. Sedang kelompok naturalis, membuat rekaman eksplorasi berbagai jenis jamur di lingkungan sekitar.

Beragam hasil karya siswa menunjukkan antusiasme dalam mengerjakan proyek sesuai dengan bakat dan minatnya. Jika seseorang mengerjakan sesuatu sesuai dengan bakatnya, maka ia akan melakukannya dengan sepenuh hati. Hal ini juga akan memacu dan memunculkan kreativitas tinggi karena mereka melakukannya dengan senang hati.

Menerapkan pembelajaran biologi berbasis multiple intelligences adalah hal yang penting untuk menyiapkan generasi yang paham akan bakat minatnya. Harapan kedepannya, tidak ditemui lagi mahasiswa yang salah jurusan atau pekerja yang salah profesi. Tentunya penting juga diterapkan pada mata pelajaran lain, agar proses internalisasi multiple intelligences berjalan lebih sempurna.

Oleh: Mustahib, S.Pd.Si. (Guru Biologi SMAN 2 Mranggen)

Terbit di Jateng Pos, 23 Agustus 2020


Posting Komentar untuk "Pembelajaran Biologi Berbasis Multiple Intelligences"

Banner RuangGuru
Banner Inspirator Amal