Memilih Tempat Kerja

beritaredaksi.com

Jika kebanyakan bahwa bekerja itu adalah soal uang, memilih mana tempat yang lebih ‘basah’, tidak dengan beliau ini, sebut saja namanya Pak Abdul. Suatu sore saya ngobrol dengan beliau. Mungkin perlu saya perkenalkan terlebih dahulu tentang beliau. Dia adalah salah seorang takmir masjid, tapi lebih cocoknya sebagai marbot meskipun beliau tidak tinggal di masjid, tapi hampir semua kebutuhan masjid, kebersihan masjid, persiapan pengajian beliau yang paling sering menyiapkannya.

Dahulu sebelum beliau bekerja, Beliau ditawari oleh Pak Kyai, sekaligus ketua ta’mir masjid tersebut. Ada tawaran mengajar di dua tempat. Pertama letaknya jauh tapi gaji yang diberikan besar dan disediakan tempat tinggal, termasuk jenjang karir lebih menjanjikan. Tawaran yang kedua gaji yang ditawarkan cukupan, tidak terlalu besar dan tidak ada fasilitas tempat tinggal, namun relatif dekat dengan masjid dimana beliau jadi marbot.

Secara logika ekonomi pada kebanyakan orang pasti akan memilih mengajar di tempat yang bergaji tinggi fasilitas lebih baik. Tapi tidak dengan beliau, beliau lebih memilih menjadi pengajar pada opsi kedua, yang penting dekat dengan masjid, kata beliau. Beliau bisa mewakafkan waktunya lebih banyak ke masjid. Beliaulah yang seringkali menggantikan menjadi imam ketika Pak Kyai sedang pergi atau ada kegiatan di luar.

Pilihan Pak Abdul ini kiranya bisa kita jadikan contoh, kerja itu tidak semata berapa banyak rupiah yang bisa kita kumpulkan dari sana, untuk memenuhi segala kesenangan kita. Tapi bagaimana kerja itu untuk mensetting kebermanfaatan kita dan penghambaan kita kepada-Nya.